Membuka Pintu Rezeki Lewat Pernikahan |
BANYAK manfaat yang didapat dalam pernikahan, di antaranya membuka pintu rezeki. Dawuhe Kanjeng Nabi Muhammad Saw: Carilah rezeki yang berkah dengan pernikahan. Sebaliknya, perzinaan akan menutup rapat pintu rezeki. Orang yang suka zina semoga duitnya banyak tapi hatinya pasti melarat. Sebab, ukuran kaya bukan semata bahan tapi kaya hati.
Manfaat lainnya yakni sakinah, mawadan dan rahmah. Pernikahan mendatangkan ketenangan alasannya pria dan perempuan makhluk takamul, saling menyempurnakan satu dengan lainnya. Jangan pernah berpikir dengan ijab kabul maka pria mempunyai ‘pembantu’ gres dan gratis. Mari kita pahami firman Allah Swt dalam Al Qur’an Surat Al-Lail Ayat 1-3.
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى
وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالأنْثَى
Demi malam, apabila menutupi (cahaya siang)
Dan siang, apabila terang-benderang
Dan penciptaan pria dan perempuan
Allah Swt mengibaratkan pria dan perempuan kolam malam dan siang. Hidup malam tanpa siang tidak mungkin, begitu sebaliknya. Hidup isinya hanya pria juga tidak mungkin, begitu sebaliknya. Maka malam dan siang saling menyempurnakan. Malam untuk istiahat, siang untuk mencari rezeki.
Karena itu, wahai para laki-laki, ingatlah, tidaklah seorang suami yang menghargai istrinya kecuali orang yang baik dan merendahkan kecuali orang yang hina di mata Allah Swt.
Kaprikornus jikalau mau tahu barometer seorang suami itu baik atau tidak, jangan tanya teman, atasan atau lainnya, tapi tanyalah pada istrimu. Sabda Rasulullah Saw: Orang yang baik di antara kalian yakni yang terbaik di mata istri dan anaknya.
Tapi zaman kini berbeda, jikalau bertemu istri dan anaknya malah sering marah. Sebaliknya, jikalau bertemu sobat atau atasan malah mengumbar senyum. Itu bukan fatwa Rasulullah Saw, alasannya barometer suami yang baik ialah yang bisa menghargai istrinya. Hargailah istrimu maka kau akan dihargai Allah Swt.
Cukup Empat Langkah
Lalu apa barometer perempuan yang baik? Subhanallah, dibanding laki-laki, perempuan lebih praktis masuk surga, bahkan cukup dengan empat langkah.
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang perempuan menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; pasti akan dikatakan padanya: Masuklah ke dalam nirwana dari pintu manapun yang kau mau”. (HR Ahmad)
Ya, cukup empat langkah. Shalatnya ditata yang baik, puasanya jangan ditinggal, dijaga aurat/kehormatannya serta taat pada suami, maka masuklah nirwana bahkan dipersilakan dari pintu mana yang beliau suka.
Kendati cukup empat langkah, terkadang para istri suka ‘belok’ kesana kemari. Sudah disuruh jaga kehormatan, tapi jikalau menggunakan jilbab bikin resah malaikat. Jilbabnya rapat, tapi celananya juga rapat. Malaikat resah ini dimasukkan ke nirwana apa neraka. Sudah dicoba masuk surga, kata Malaikat Ridwan: Kalau melihat jilbabnya pantas, tapi celana senam apa ya pantas masuk surga.
Batal masuk nirwana kemudian dimasukkan neraka, tapi kata Malaikat Malik: Rasanya tidak lezat masak perempuan berjilbab masuk neraka. Terus bagaimana? Surga ditolak, neraka ditolak, hasilnya ngemper (jadi gelandangan) di akhirat.
Istri takut dengan suami harus bangga. Sebab taatmu kepada suami, hakikatnya taat kepada Allah Swt.”
Makanya, para wanita, engkau dengan nirwana itu dekat, hanya empat langkah, tapi yang paling saya tekankan ketika ini, kata Rasulullah Saw: Wa tho’atu zaujaha, taati suamimu. Karenanya para istri mesti gembira taat dengan suami. Tapi zaman kini berbeda, jikalau takut dengan suami malah diolok-olok temannya. Istri takut dengan suami harus bangga. Sebab taatmu kepada suami, hakikatnya taat kepada Allah Swt.
Suatu ketika Sayyidina Muadh bin Jabal diperintahkan Rasulullah Saw ke Romawi. Di sana beliau melihat para pendeta oleh orang Kristen disujudi. Sekadar tahu, orang Kristen jikalau dengan pendetanya tidak salam cium tangan tapi sujud.
Sepulang dari Romawi dan ketemu Rasulullah Saw, Sayyidina Muadh eksklusif sujud yang menciptakan Kanjeng Nabi bingung. Sayyidina Muadh kemudian berkata, “Saya lihat orang Kristen menghargai pendetanya hingga sujud, padahal mereka nggak terang masuk nirwana apa neraka. Lha saya ini pasti engkau bawa ke nirwana ya Rasulallah, maka saya wajib menghargaimu lebih dari mereka.”
Lalu Rasulullah Saw bersabda, “Angkat (kepalamu) wahai Muadh. Aku tidak diperintahkan oleh Allah untuk seorang hamba sujud kecuali kepada-Nya. Andai memang saya diperintahkan hamba sujud selain kepada Allah, maka tidak saya perintahkan umatku sujud padaku melainkan istri sujud kepada suaminya.” Allahumma sholli ala Muhammad.
Jangan Tunda Pernikahan
Sungguh luar biasa manfaat pernikahan. Bagi yang punya anak dan sudah saatnya menikah jangan ditunda. Wahai para orang tua, jikalau ada pria yang akhlaknya bagus, taat sama agamanya, suka tahlilan, maulidan, ngajinya bagus, engkau ridhai anak wanitamu. Nikahkan. Bismillah. Kalau tidak akan jadi fitnah.
Jangan kebalik, anak yang sudah waktunya dan minta nikah ke bapaknya malah tidak boleh. Alasannya jikalau menikah muda nanti makan apa. Tapi jikalau pacaran malah diizini. Ini yang menciptakan bingung. Kalau sudah ‘kecelakaan’ gres boleh.
Kasus mirip ini banyak terjadi, sebagian dari mereka tiba ke rumah saya. Terkadang anak bahagia sama bahagia tapi orang renta tidak oke dengan alasan sekolah harus lulus S1 dulu, atau masih menuntaskan S2 dan lainnya. Padahal menunda ijab kabul akan mengakibatkan banyak perzinaan dan zina penyebab rezeki macet serta penyakit.
Sabda Rasulullah Saw: Jikalau melihat satu zaman penyakit sudah macam-macam, pastikan di zaman itu perzinaan sudah menyebar dimana-mana. Kita lihat sekarang, ada Aids, flu burung, flu babi dan sebagainya. Naudzubillah summa naudzubillah. • nur
* Disarikan dari taushiyah ketika program nikah massal, khitan massal dan pengajian akbar dalam rangka Pekan Hari Santri Nasional yang digelar RMI Putri Kabupten-Kota Kediri di Lirboyo, 22 Oktober 2016.
Oleh: Habib Jamal bin Toha
Pengasuh Ponpes Anwarut Taufiq – Batu