Kisah Utsman bin Affan |
Utsman disebutkan termasuk ke dalam golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu masuk Islam dan beriman.
Utsman selalu memakai kekayaannya di jalan Allah SWT untuk mendapat ridha Allah. Dikutip dari buku Pemuda Yang Dicintai Langit karya Dwi Rahayu, Utsman membeli sebuah sumur yang sangat jernih airnya, kemudian sumur itu dia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Dia juga memperluas Masjid Madinah dan menyumbangkan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda serta 1000 dihram untuk perang Tarbuk.
Lalu Utsman menunjukkan gandum yang diangkut oleh 1000 unta untuk membantu orang miskin di kala demam isu kering. Di hari Jumat, dia akan memerdekakan seorang budak.
Utsman melaksanakan perjalanan hijrah menuju Habsyah (Abyssinia, Ethiopia) ketika kaum kafir Quraisy melaksanakan penyiksaan terhadap kaum muslim. Utsman hijrah bersama teman-temannya menyerupai Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf, dan lain-lain. Dia tiba sesuai perintah Rasulullah untuk hijrah ke Madinah.
Tanpa berpikir panjang, Utsman meninggalkan harta kekayaannya begitu saja. Semua perjuangan dagangannya serta rumahnya dia tinggalkan begitu saja untuk memenuhi panggilan Allah SWT.
Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah ketiga sehabis Umar bin Khattab wafat. Saat itu usia dia sekitar 70 tahun. Pada masa kepemimpinannya, disebut-sebut masa yang paling makmur dan sejahtera.
Hingga konon, rakyat menunaikan ibadah haji berkali-kali. Karena semakin ramainya umat muslim yang pergi haji, Utsman kemudian memperluas Masjid Al-Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah).
Dia yang mencetuskan adanya polisi keamanan untuk rakyat dan menciptakan kawasan khusus untuk mengadili suatu perkara, alasannya ialah biasanya suatu masalah akan diadili di masjid. Pada masa kepemimpinannya, dia berhasil menguasai Syria dan wilayah Afrika Utara, Mu’awiyah bin Abu Sofyan dan Amr bin Ash diangkat menjadi gubernur untuk kedua wilayah tersebut. Selain itu wilayah-wilayah lain yang berhasil dia kuasai ialah Arjna, Persia, Khurasan dan Nashabur (Iran).
Utsman membukukan lembaran-lembaran Quran (mushaf) yang sampai kini dibaca oleh umat muslim seluruh dunia. Dia menjadi seorang khalifah selama 12 tahun, dan wafat ketika sedang membaca Quran di bulan haji tahun 35 Hijiriah. Saat itu usia Utsman sekitar 82 tahun. Beliau dimakamkan di wilayah Madinah.