Kewajiban Seorang Anak Terhadap Tuhannya – Hai anakku yang sopan, sungguh Allah benar-benar telah memberimu banyak nikmat, menciptakanmu dari tiada menimbulkan untukmu nalar dan memberimu petunjuk kepada agama islam. Hal itu merupakan nikmat yang paling besar, nikmat telinga, mata, lisan, kedua tangan, kedua kaki, serta menciptakanmu sebagai insan yang tepat dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Allah juga memberimu kesehatan, memberimu kasih sayang kedua orang tuamu sehingga mereka mendidikmu dengan pendidikan yang sempurna. Meletakkan cinta di hati gurumu sehingga ia mengajarkanmu ilmu yang bermanfaat untuk agama dan duniamu, dan nikmat Allah lainnya yang tidak dapat kau menghitungnya. Sebagaiman firman Allah yang artinya :
“Dan apabila kau menghitung nikmat Allah maka kau tidak akan dapat menghitungnya”.
Kewajibanmu bersyukur atas nikmat Tuhanmu dengan mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, mengagungkan-Nya di dalam hati, oleh alasannya ialah itu, janganlah kau melaksanakan hal-hal yang jahat meskipun kau sendirian. Sebagaiman sabda Nabi SAW, yang artinya :
“Bertaqwalah kepada Allah di manapun kau berada.”
Hendaklah kau mengasihi Tuhanmu melebihi cintamu kepada kedua orang tuamu dan dirimu, juga mengasihi semua Malaikat, para Rasul dan Nabi-Nya serta hamba-hamba-Nya yang saleh alasannya ialah Allah mengasihi mereka.
Kamu juga wajib meminta pinjaman kepada Allah dalam setiap keinginanmu dan bertawakal dalam semua urusanmu. Allah berfirman yang artinya :
Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas, bekerjsama Nabi bersabda kepadanya : “Hai saudaraku saya akan mengajarkanmu beberapa kalimat (mintalah) penjagaan dari Allah maka Allah akan menjagamu, mohonlah penjagaan Allah pasti kau akan mendapat kedudukanmu, yaitu apabila kau meminta, mintalah kepada Allah, apabila minta pertolongan, mintalah pinjaman kepada Allah, ketauhilah apabila umat insan berkumpul untuk memberimu manfaat dengan sesuatu maka mereka tidak akan memberimu manfa’at, kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah untukmu. Apabila mereka berkumpul untuk mencelakaimu maka mereka tidak dapat mencelakaimu, kecuali Allah mentakdirkan lain kepadamu.